Selasa, 27 April 2010
Empat Kota Tuan Rumah 16 Besar PI
Selasa, 27 April 2010
0
Jakarta (ANTARA News) - PT Liga Indonesia menetapkan empat kota tuan rumah babak 16 besar Piala Indonesia (PI) 2010 yakni Palembang, Bandung, Malang, dan Jayapura.
CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, di Jakarta Selasa mengatakan, penentuan empat kota tuan rumah ini dengan berbagai pertimbangan kesiapan kota-kota tersebut sebagai tuan rumah.
Menurut Joko, penentuan diantara soal verifikasi yang akan dilakukan diantaranya adalah kelayakan infrastruktur meliputi stadion dan pendukungnya, kesiapan panitia pelaksana serta animo masyarakat dalam menonton sepak bola serta termasuk izin pertandingan.
Babak 16 Besar Piala Indonesia ini sendiri akan dilaksanakan mulai 7 Hingga 13 Mei.
"Drawing babak 16 besar Piala Indonesia akan dilaksanakan pada Rabu di televisi RCTI," katanya.
Ia menyatakan, untuk empat klub Divisi Utama yang lolos babak 16 Besar Piala Indonesia ini akan disebar.
"Maka setiap grup akan masuk satu klub Divisi Utama. Untuk Persik Kediri, Persija, Persebaya dan Samarinda sebagai seeded kedua akan disebar. Selain itu, sisanya akan dibagi," katanya.
Setelah kota tuan rumah ditetapkan, tahapan selanjutnya akan melakukan drawing bagi 16 klub yang telah lolos ke putaran kedua Piala Indonesia 2010.
Sesuai dengan rencana, babak 16 besar akan terbagi atas empat grup. Drawing sendiri akan dilaksanakan di Stasiun televisi RCTI jakarta, sebagai media partner Piala Indonesia pada Rabu.
Label:
Umum
Minggu, 25 April 2010
Kamis, 22 April 2010
Mundur lagi.. Mundur lagi.. Mundur lagi..
Kamis, 22 April 2010
2
JAKARTA: Babak delapan besar Kompetisi Divisi Utama 2009/2010 yang sedianya bakal digelar mulai 29 April 2010 di Stadion Andi Matalatta, Makasar dan Stadion Gelora Deltra, Sidoarjo, mundur.
PT Liga Indonesia (LI) bakal menggelar babak delapan besar untuk perebutan tiket promosi ISL musim depan, mulai 18 Mei mendatang.
"Memang jadwal delapan besar kami undur. Ini dikarenakan waktu yang mepet sekali, antara tim peserta babak delapan besar, yang lolos ke babak 16 besar Piala Indonesia. Selain itu, permasalahan penentuan tim ke empat di grup A babak delapan besar, antara Persikabo dan Mojokerto Putra yang bakal lolos sampai hari ini belum bisa dipastikan,” kata CEO PT LI, Joko Driyono kepada Harian Jogja, Kamis (22/4).
Joko mengungkapkan, pemunduran jadwal terpaksa dilakukan menyusul keinginan dari PT LI dan juga PSSI untuk tidak terjadi over lapping terhadap pelaksanaan babak delapan besar dengan Piala Indonesia. Dengan pemunduran jadwal tersebut, PT LI akan memanfaatkan waktu yang ada untuk menyusun jadwal pertandingan di babak delapan besar.
Label:
Umum
Rabu, 21 April 2010
16 Besar Piala Indonesia Di Empat Kota
Rabu, 21 April 2010
0
PT Liga Indonesia memutuskan babak 16 besar Piala Indonesia 2010 akan digelar di empat kota mulai 8 hingga 17 Mei mendatang.
Joko Driyono
CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono mengatakan, empat kota yang berpeluang menjadi tuan rumah akan diambil dari delapan kota yang saat ini menjadi tuan rumah babak 32 besar.
Delapan kota itu adalah Palembang (Sumatra Selatan), Karawang (Jawa Barat), Kediri , Malang , Surabaya, dan Lamongan (Jawa Timur), Samarinda (Kalimantan Timur), dan Jayapura (Papua).
“Di luar delapan kota itu ada dua kota yang berpeluang menjadi tuan rumah, yaitu Makassar dan Bandung,” kata Joko saat dikonfirmasi.
Untuk menjadi tuan rumah, Bandung dan Makassar terlebih dahulu harus lolos verifikasi yang dilakukan PT Liga Indonesia.
Verifikasi yang akan dilakukan diantaranya adalah kelayakan infrastruktur meliputi stadion dan pendukungnya, kesiapan panitia pelaksana serta animo masyarakat dalam menonton sepak bola.
“Yang jelas akhir bulan ini semuanya telah diputuskan terutama kota-kota yang akan menjadi tuan rumah babak 16 besar,” lanjut Joko.
Setelah kota tuan rumah ditetapkan, tahapan selanjutnya akan melakukan drawing bagi 16 klub yang telah lolos ke putaran kedua Piala Indonesia 2010. Sesuai dengan rencana, babak 16 besar akan terbagi atas empat grup.
Persibo Bojonegoro yang berada di Grup D telah dipastikan lolos ke babak 16 besar bersama Persik Kediri.
Joko Driyono
CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono mengatakan, empat kota yang berpeluang menjadi tuan rumah akan diambil dari delapan kota yang saat ini menjadi tuan rumah babak 32 besar.
Delapan kota itu adalah Palembang (Sumatra Selatan), Karawang (Jawa Barat), Kediri , Malang , Surabaya, dan Lamongan (Jawa Timur), Samarinda (Kalimantan Timur), dan Jayapura (Papua).
“Di luar delapan kota itu ada dua kota yang berpeluang menjadi tuan rumah, yaitu Makassar dan Bandung,” kata Joko saat dikonfirmasi.
Untuk menjadi tuan rumah, Bandung dan Makassar terlebih dahulu harus lolos verifikasi yang dilakukan PT Liga Indonesia.
Verifikasi yang akan dilakukan diantaranya adalah kelayakan infrastruktur meliputi stadion dan pendukungnya, kesiapan panitia pelaksana serta animo masyarakat dalam menonton sepak bola.
“Yang jelas akhir bulan ini semuanya telah diputuskan terutama kota-kota yang akan menjadi tuan rumah babak 16 besar,” lanjut Joko.
Setelah kota tuan rumah ditetapkan, tahapan selanjutnya akan melakukan drawing bagi 16 klub yang telah lolos ke putaran kedua Piala Indonesia 2010. Sesuai dengan rencana, babak 16 besar akan terbagi atas empat grup.
Persibo Bojonegoro yang berada di Grup D telah dipastikan lolos ke babak 16 besar bersama Persik Kediri.
Label:
Umum
Selasa, 20 April 2010
Sabtu, 17 April 2010
Manajemen Persibo Antusias Sambut Kemenangan
Sabtu, 17 April 2010
0
Kemenangan tipis Persibo Bojonegoro atas Persitara pada laga awal Piala Indonesia di Stadion Soepriyadi, Blitar, disambut suka cita oleh segenap manajemen. Bahkan, pihak manajemen menyanjung para pemain yang dengan gigih bisa mengalahkan lawannya yang satu tingkat kompetisi di atas Laskar Angling Dharma.
Kepada beritajatim.com, Sabtu (17/4/2010), Asisten Manajer Bidang Teknis Persibo Bojonegoro, Imam Sardjono menjelaskan, jika pihaknya cukup senang dengan kemenangan prestisius ini. "Lawan kita adalah tim dari Indonesia Super League (ISL), jadi kita pantas berbangga diri," terangnya.
Menurut Sardjono kemenangan ini adalah target yang sejak awal telah diusung oleh manajemen dan telah disosialisasikan kepada segenap pemain maupun pelatih. "Kami telah mengucapkan selamat kepada para pemain dan segenap official," terang Sardjono.
Dijelaskan, selain mengucapkan selamat, menajemen juga akan segera memberikan bonus seperti yang dijanjikan kepada pemain, jika menang ataupun seri saat pertandingan.
Ditanya mengenai jalannya pertandingan, Sardjono menegaskan, jika pada 45 babak pertama, para pemain Persibo sedikit hati-hati. Sehingga, permainan mereka tidak berkembang.
Akibatnya, permainan monoton dan sedikit tercipta peluang yang berbahaya di depan gawang lawan. Tetapi, itu tidak berlaku pada babak pertama. Yakni, saat Abel Ciello menjadi aktor kemenangan tim dengan mencetak satu gol dan satu konstribusi. "Permainan Abel Ciello memang luar biasa, dan itu didukung dengan tim yang bagus," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, jika pada menit ke-48 Abel Ciello berhasil melesakkan gol ke gawang Persitara melalui proses yang luar biasa. Dari sebelah kiri pertahanan Persitara, ia membawa bola dengan skill yang luar biasa dan melewati beberapa pemain. Hingga ia tinggal berhadapan dengan Rivki Mokodompit dan merubah skor menjadi 1-0.
Setelah itu, Abel Ciello memberikan assist kepada Melky Pekey pada menit 56 dan terjadilah gol yang kedua. Proses gol kedua juga tak kalah cantiknya dengan gol pertama.
Sementara itu Persitara berhasil memperkecil kedudukan melalui Abdul Rachman pada menit ke 89 babak kedua. Sehingga, skor akhir tetap 2-1 untuk Laskar Angling Dharma.
DIBAYAR CIDERA 2 PEMAIN
Namun, kemenangan tim kebanggaan warga Kota Ledre tersebut harus dibayar mahal. Dua pemain andalan Persibo, yakni stopper Steven Eko dan gelandang M Irfan mengalami cedera serius. Keduanya harus ditandu ke luar lapangan di babak pertama.
Pasca sembuh dari cedera, Steven kembali dicoba pelatih Sartono Anwar berduet dengan Aris Tuansyah. Harapan untuk bisa menyelesaikan pertandingan harus dikubur Steven setelah dia berbenturan dengan pemain lawan ketika laga baru berjalan lima menit. Dia yang ditandu keluar kemudian diganti Slamet Sampurno.
Kehilangan Steven tak membuat lini belakang Persibo keropos. Duet stopper Aris-Slamet mampu menutup pergerakan pemain depan lawan. Penampilan gemilang penjaga gawang Herry Prasetyo juga membuat gawang Persibo aman dari kebobolan. Sembilan menit menjelang turun minum, Persibo harus kehilangan M Irfan setelah pemain plontos tersebut berbenturan dengan striker Persitara Tantan. M Irfan pun ditandu ke luar lapangan karena cedera di pinggul.
Label:
review
Jumat, 16 April 2010
Style Baru Sang Kapten
Jumat, 16 April 2010
1
Ada yang berbeda kalo melihat tampilan Aries Tuansyah, sang kapten kesebelasan Persibo Bojonegoro kemaren. Waktu berangkat menuju Blitar untuk melakoni laga melawan Persitara Jakarta utara pada ajang Piala Indonesia.
Di "blode" itulah gaya rambut "papae tama", sebelum berangakat ke blitar capten memang senganja meluangkan waktu untuk ke salon, untuk mengecat pirang rambutnya tersebut di sebuah salon kenamaan yang baru saja buka cabang di Bojonegoro itu
Semoga saja style baru itu memberikan semangat baru untuk mengarungi Piala Indonesia dan 8 besar Liga joss Indonesia,
Serta membawa prestasi untuk "il drago" Persibo Bojonegoro.
Di "blode" itulah gaya rambut "papae tama", sebelum berangakat ke blitar capten memang senganja meluangkan waktu untuk ke salon, untuk mengecat pirang rambutnya tersebut di sebuah salon kenamaan yang baru saja buka cabang di Bojonegoro itu
Semoga saja style baru itu memberikan semangat baru untuk mengarungi Piala Indonesia dan 8 besar Liga joss Indonesia,
Serta membawa prestasi untuk "il drago" Persibo Bojonegoro.
Label:
intermezo
persibo on PIALA INDONESIA
INGIN PERTAHANKAN TRADISI BAGUS DI PIALA INDONESIA
Persibo Bojonegoro tak ingin hanya numpang lewat di babak penyisihan Piala Indonesia. Manejemen tim berjuluk Laskar Angling Dharma ini siap meberikan suntikan ekstra agar Aris Tuansyah dkk setel kenceng di setiap laganya. “Kita inginnya ya lolos (dari babak penyisihan),” kata Asisten Manejer Bidang Keuangan Abdul Mun’im.
Dia menuturkan, karena ingin lolos dari babak penyisihan, maka manejemen tim perlu memberikan rangsangan bonus agar pemain bisa tampil maksimal di lapangan hijau. Untuk setiap kemenangan di Piala Indonesia, tim polesan Sartono Anwar ini bakal mendapatkan bonus sama dengan ketika menjalani laga away di kompetisi divisi utama. “Kalau nilainya Rp 25 juta setiap kali menang,” ujarnya.
Tak hanya saat menang tim berkostum kebesaran oranye ini mendapatkan bonus. Hasil seri pun tetap dihargai. “Nilainya Rp 15 juta.” imbuh Mun’im.
Dengan suntikan bonus tersebut, kata dia, manejemen tim berharap para pemain Persibo bisa menunjukkan hasil maksimal. “Meski tidak fokus utama (Piala Indonesia) tapi manejemen berharap Persibo tidak sekedar ikut atau menjadi penggembira saja di Piala Indonesia. Kita ingin pertahankan tradisi bagus kita setiap tampil di Copa Indonesia,” katanya.
Label:
Umum
Rabu, 14 April 2010
LOGO BOROMANIA CYBER
Rabu, 14 April 2010
1
special borocyber official merchant
gambar 1
tampak depan (editan kaos kelme)
gambar 2
tampak belakang
gambar 3
logo persibo (di gawe model romawi / yunani) ben kroso elegan
gambar 4
tulisan borocyber (trade mark) sopo ngerti nde nilai jual
gambar 5
yo ngono iku
Label:
pict n grafis
Selasa, 13 April 2010
Korban Suporter atau Suporter Korban?
Selasa, 13 April 2010
1
Apa reaksi Anda saat bersantai menyaksikan berita di televisi lalu sejurus kemudian disuguhi informasi yang menyebutkan kelompok supporter tertentu mengamuk dengan melakukan pelemparan ke tengah lapangan dan melakukan pembakaran di beberapa titik di tribun stadion? Kaget atau malah berkata pada diri sendiri “ah Liga Indonesia, sudah biasa”.
Belum selesai disana, esok harinya terbitlah berita di koran yang menyebutkan kelompok supporter tertentu mengamuk karena timnya kalah dan lain sebagainya yang tentu menyudutkan kelompok yang berulah itu. Adilkah? Mungkin ya, mungkin tidak.
Loh kok? sudah jelas mereka yang berbuat karena timnya kalah, supporter di Indonesia mana ada yang dewasa? Mungkin demikian pandangan masyarakat umum dan saya tidak dalam posisi untuk menyangkal hal itu, tetapi boleh kiranya saya mengungkapkan sudut pandang lain yang mungkin bodoh dan sangat sederhana, tetapi bukankah ide yang paling sederhana terkadang jawaban tepat?
Menurut saya sungguh picik jika kita sekadar menonton, mendengar atau membaca berita sebuah kerusuhan di tempat yang damai lalu dengan mudahnya menghakimi “ah payah ah, dasar supporter kampungan” (terlebih Anda adalah penggemar atau penggila sepak bola tetapi tidak pernah datang ke stadion alias terlalu senang dengan sepak bola luar negeri alias tidak suka atau mungkin tidak peduli dengan perkembangan sepak bola domestik).
Suka tidak suka, peristiwa pelemparan atau pembakaran di dalam stadion di Indonesia adalah cerita lama yang terus berulang-ulang bahkan sejak jaman kompetisi perserikatan dan galatama masih berjalan masing-masing. Terkait hal ini, tentu kita semua juga tahu bahwa berbagai usaha berbentuk himbauan kepada supporter agar berlaku tertib mungkin setiap tahun ada spanduk atau flyer yang dibagikan disekitar stadion. Lalu mengapa tidak ada perubahan? pasti ada yang salah disini.
Bukan saya mau bersikap sok tahu, tetapi saya ceritakan sedikit yang terjadi di stadion mungkin hampir di seluruh Indonesia:
1. Tahukah Anda jika banyak petugas keamanan yang datang ke stadion tetapi matanya tertuju kepada lapangan pertandingan dan bukan mengawasi penonton?
Ini sebetulnya kesalahan kecil, tetapi berdampak besar. Kenapa, karena sebetulnya saat petugas keamanan mengawasi supporter sepanjang pertandingan, maka letupan-letupan kecil yang ada bisa langsung terdeteksi.
2. Tahukah Anda ada larangan membawa air dalam kemasan (botol) tetapi banyak sekali pedagang yang berjualan air mineral dalam kemasan (botol) berkeliaran di areal tribun penonton?
Terkesan aneh, botol minuman tidak boleh masuk, tetapi pedagang bebas berkeliaran. Tanya kenapa?
3. Tahukah Anda jika tiket pertandingan biasanya di cetak lebih sedikit dari kapasitas stadion, tetapi banyak penonton tanpa tiket yang bisa masuk ke stadion dengan membayar sejumlah uang kepada oknum petugas yang berakibat sesaknya stadion bahkan bisa meluber ke sisi lapangan.
Ini fakta! silakan Anda bertanya kepada teman yang suka datang ke stadion, jawabnya pasti sama. Bagaimana kenyamanan menonton yang menjadi hak pemilik tiket akan tercipta jika hal seperti ini terus terjadi.
4. Tahukah Anda, ada pagar tinggi yang menjadi pemisah antara petugas keamanan dan penonton di stadion?
Jika terjadi suatu keadaan chaos karena segelintir orang yang terlihat adalah segerombolan kelompok supporter melawan sejumlah petugas keamanan saling serang.
5. Tahukah Anda, saya jarang sekali melihat petugas keamanan yang ditempatkan di areal supporter, jika sekalinya ada, jumlahnya tidak seimbang dengan jumlah supporter.
Percaya atau tidak, supporter memiliki kemampuan untuk menghancurkan tembok lantai stadion dan menjadikannya sebagai alat untuk menyerang. Percaya atau tidak juga, supporter juga sangat mudah untuk mengumpulkan beragam plastik dan kardus bekas yang ditinggalkan pedagang untuk dibakar.
Menilik lima hal yang saya sebutkan di atas sebetulnya peranan panpel dan petugas keamanan untuk menciptakan iklim stadion yang kondusif sebenarnya sangat dominan, JAUH LEBIH DOMINAN DIBANDING SUPPORTER ITU SENDIRI. Kenapa, karena jika di telusuri lebih dalam lagi supporter ternyata hanyalah korban dari sebuah sistem yang tidak dijalankan dengan baik atau jika mau lebih ekstrim kita katakan saja SISTEM YANG SALAH.
Salah bagaimana? Tentu salah..!!! petugas keamanan ada, sistem untuk masuk ke stadion yang memakai tiket sudah diterapkan tetapi, kok bisa ya oknum petugas disogok sehingga penonton tanpa tiket bisa masuk yang berakibat menonton tidak nyaman penuh sesak? kok bisa ya ada pedagang berkeliaran menjual hal-hal yang dilarang di pintu masuk stadion? kok bisa ya petugas keamanan yang ditempatkan di tribun penonton sedikit? padahal letupan kerusuhan itu biasanya berawal dari sana.
Kalau sudah membaca seperti ini, apa masih mau menyebut supporter biang kerok kerusuhan? saya sih lebih melihat supporter adalah korban dari sebuah sistem yang tidak berjalan mulus dan sistem inilah yang harus diperbaiki dan disorot habis-habisan, karena jika menyorot supporter saja, sekali lagi saya menilai supporter adalah korban.
Lalu bagaimana dengan oknum supporter? loh bukankah negara ini negara hukum? TEGAKAN HUKUM, TANGKAP PERUSUH, PROSES SESUAI DENGAN HUKUM YANG BERLAKU.
SEKALI LAGI SAYA TEKANKAN, SUPPORTER ADALAH KORBAN DARI SISTEM YANG TIDAK BERJALAN DENGAN BAIK…!!!(donpedro/supporter.web.id)
Label:
pemikiran
ULTRAS PERSIBO
Seorang Ultras sejati tidak memiliki nama
-hanya teman dekat yangmengetahuinya-.
Seorang Ultras sejati tidak dikenal oleh orang lain,kepalanya selalu tertutup oleh “hood”, hidung dan mulutnya selaluditutup oleh syal.
Seorang Ultras sejati hanya menyerang jika diserang dan akan menolong jika diperlukan.
satu hal yang membuat mereka bersatu adalah kecintaan terhadap klub,hasrat mereka untuk berdiri selama 90 menit tidak peduli hujan ataudingin.
Mereka bersatu dan menghangatkan diri dengan teriakan keras danserempak,
bersatu kendati tertidur setengah mabuk di sebuah kereta atau bis yang membawa mereka pada pertandingan tandang,
bersatu karena konvoi di pusat kota tim lawan,
bersatu karena berbagi sedikit makanan setelah berjam-jam menahan rasa lapar, bersatu karena berbagi sebatang rokok,
bersatu karena berpenampilan sama, bersatu karena idealisme,
bersatu karena memiliki MENTALITAS yang sama.
[ultras malwopati 1949]
Label:
Umum
Langganan:
Postingan (Atom)